Kisah
ayah dan anak
Saya akan membagikan kisah seorang ayah dan
anak yang begitu menyetuh bagi saya, karena saya pribadi pun pernah mengalami
nya. Mungkin dengan saya membagikan cerita ini bisa menjadi inspirasi untuk
para pembaca semuanya.
Seorang anak laki-laki kecil tanpa sengaja
merusakkan raket milik ayahnya. Karena takut, ia menyembunyikan raket itu di
bawah tempat tidur dalam kamarnya.
Setiap kali ayahnya memasuki kamar, hatinya
ketakutan. Ia sengaja duduk di atas tempat tidur, khawatir sang ayah mengangkat
tempat tidur kemudian menemukan raket yang ia rusakkan.
Karena itulah ia selalu berusaha memindahkan
raket yang ia rusakkan ke tempat lain sesering mungkin, dengan harapan sang
ayah tidak akan dapat menemukannya.
Sejauh ini semuanya selalu bisa diatasi dengan
baik. Kesalahannya tetap tertutup rapat-rapat di depan ayahnya. Namun, selama
itu pula hatinya tidak tenang. Setiap saat rasa bersalah muncul dan
menghakiminya. Kemana pun ia pergi, hatinya selalu tertuju kepada raket sang
ayah yang pernah ia rusakkan.
Semakin sering ia memindahkan raket yang ia
rusakkan, ia
semakin gelisah, karena itu berarti semakin
sedikit tempat yang memungkinkan ia menyembunyikan raket rusak itu.
Dalam ketertekanannya, akhirnya ia mengambil
raket rusak itu, membawanya di tangan kanannya, kemudian mendatangi ayahnya
dengan takut.
Setelah berada di depan ayahnya, ia pun
berkata sambil menunjukkan raket rusaknya, "ayah, maafkan aku karena telah
merusakkan raket ayah, aku siap untuk dihukum."
Mendengar pengakuan anaknya, sang ayah
membungkuk dan berkata, "nak, ayah sudah tahu semua itu dari minggu lalu,
ayah hanya menunggu kamu mempunyai keberanian untuk mengakuinya. Sekarang ayah
hendak berkata kepadamu bahwa ayah memaafkanmu."
Kalimat terakhir dari sang ayah benar-benar
membuat sang anak lega dan merasa bebas.
... Mengakui kesalahan adalah awal dari
sebuah perbuatan besar, dan mempertanggungjawabkan kesalahan adalah langkah
menuju kebahagiaan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar