Kamis, 28 November 2013

TULISAN 4

War Games
Ini cerita sa’at event di warnet, Sa’at itu aku sedang melintas dan aku melihat sebuah kompetisi ARMY MEN, lalu aku berfikir kira-kira apa hadiah nya,tanpa pikir panjang aku pun ikut kompetisi tersebut.satu demi satu lawan mulai gugur tapi aku tetap bertahan dan aku mulai memasang ranjau tetapi semua sia-sia ternyata musuh sudah mengetahui nya. meskipun hampir semua prajurit ku yang gagah telah tewas kini aku hanya memiliki 1 sarge dan 2 helicopter tetapi di sisi lain musuh sangat lah kuat aku tidak yakin bisa memenangkan pertandingan tersebut.tiba waktunya musuh menyerang lalu aku pun mencoba untuk lari ,aku tidak menyangka ternya aku berlari mengitari ranjau sedikit demi sediki musuh memojokan ku aku sudah pasrah akan hal itu. musuh terlihat sangat senang karena dia akan memenangkan pertandingan tiba-tiba ”BOM” dia telah menginjak ranjau yg telah aku pasang sa’at pertarungan pertama tadi .akhirnya prajurit musuh hanya tersisa 1 yaitu grunt lalu aku pun membalikan keadaan. dan pada akhirnya aku lah yg memenangkan pertandingan tersebut.HHOORREE
inti nya ,jangan pernah menyerah hingga titik darah penghabisan. (*_-)

(karya : anak HARnet. HNC_PIIH) ^_^

TULISAN 3

PENGALAMAN part-2

Sebenarnya saya tidak pandai menulis dan menceritakan sesuatu dalam bentuk tulisan, tapi saya akan coba sebaik mungkin untuk tugas bahasa Indonesia ini T_T.
Sewaktu kelas 3 SMK, saya pernah magang, atau biasa disebut PKL (Praktek Kerja Lapangan) selama tiga bulan di PT. Astra Gaya Motor – sunter. Perusahaan tersebut merakit mobil, (mobil apa yah??? Lupa!hehe). dan saya di tempatkan dibagian welding atau mungkin bisa disebut perakitan bodi mobil. Dan lebih tepatnya saya ditempatkan di bagian bodi sisi kanan mobil. Selama tiga bulan magang, saya bisa merakasan bagaimana rasanya menjadi karyawan. Karena memang magang di situ kerjanya hampir sama seperti karyawan, walaupun tidak sebanding dengan gaji nya. Hehe…

Rasanya menjadi karyawan itu seperti kehidupan yang berulang-ulang, berangkat pagi pulang sore. Dan begitulah seterusnya. Tidak banyak yang bisa saya simpulkan, mohon maaf, saya tidak pandai berbicara ^_^

TULISAN 2

KEBERSAMAAN

Saya akan sedikit menceritakan tentang kehidupan saya, saya terlahir dari keluarga yang sederhana, saya anak kelima dari lima bersaudara. Di mulai dari Ayah, ayah yang hanya mengenyam pendidikan hingga SD bahkan tidak sampai lulus, begitu pun juga ibu, yang hanya tamatan SD. Berbeda dengan saudara-saudara ibu yang lain, yang mana mereka bisa sampai minimal SMA bahkan ada yang S2. Maklum ibu saya anak pertama, jadi beliau membantu orang tua untuk menyekolahkan adik-adiknya. Bahkan saya sempat dibuat menangis sewaktu ibu saya bercerita masa muda nya, dimana teman-temannya bersekolah tapi beliau malah berada di sawah sambil menggendong adiknya. Bahkan juga saya sempat protes kepada orang tua ibu saya kenapa ibu saya bisa sampai seperti itu, dan waktu saya protes itu sampai ada konflik besar.
Mungkin cukup sampai disini. Lalu, pekerjaan orang tua saya yaitu ayah berdagang, sedangkan ibu sebagai ibu rumah tangga biasa yang sering membantu ayah.
Kami lima bersaudara yang terdiri dari anak pertama laki-laki tamatan D3 yang sekarang bekerja sebagai Supervisor di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang logistik, yang anak kedua juga laki-laki tamatan D3 yang sekarang bekerja sebagai Perawat dan sekarang sudah menjadi PNS di salah satu rumah sakit negeri Jakarta. lalu yang ketiga kakak saya yang perempuan tamatan S1 yang sekarang menjadi guru bahasa arab di salah satu sekolah swasta, dan yang keempat kakak saya yang bawel, tamatan S1 yang sekarang juga mengikuti jejak kakak perempuan ketiga menjadi seorang guru, tetapi ia menjadi guru bahasa inggris dan mengajar satu sekolah dengan kakak tertuanya. Semoga saya tidak mengecewakan orang tua dan kakak-kakak saya.

Saya bersyukur pada-Mu Ya Allah, Engkau telah memberikan hamba keluarga yang baik, penyayang. Dan semoga kita semua bisa saling melengkapi.

TULISAN 1

PENGALAMAN
Maaf sebelumnya jika saya tidak pandai bercerita, tapi saya akan berusaha untuk bercerita sebaik mungkin karna ini sebagai kewajiban tugas bahasa Indonesia T_T.
Ini pengalaman saya sewaktu saya bekerja sebagai Pekerja borongan, bisa di bilang itu pekerjaan sampingan saya selama kurang lebih 3 tahun. Sudah lama yah saya melakukan kerja kuli ^_^ , walaupun kadang masuknya hanya dua atau tiga kali dalam seminggu. Tapi itu salah satu pengalaman saya.
Pekerjaan saya disana yaitu mengangkut barang-barang atau disana biasa disebut “karton” ke mobil container yang terdapat peti kemasnya, tau kan apa itu peti kemas. Gak tau kebangetan. Hehe… kadang 1 kontainer saja bisa hingga ribuan karton. Pekerjaaan yang saya geluti hingga saat ini pada PT. RITRA KONNAS FREIGHT. PT tersebut bergerak pada bidang depo container, hanya itu yang saya tau, maklum karena saya hanya sebagai pekerja kuli. Sedikit yang saya tahu. Tapi saya senang karena dari situlah saya banyak sekali mendapat pengalaman dan juga mendapat teman. Saya pun tahu bagaimana keluhan-keluhan mereka yang bekerja disana. ^_^
Sudah sekian cerita tentang pengalaman kerja saya, mungkin nanti saya akan ceritakan lagi pengalaman-pengalaman yang lain

Kamis, 07 November 2013

Analisa mengenai tulisan bahasa indonesia

Seiring dengan maju nya perkembangan jaman(zaman), banyak masyarakat Indonesia yang kurang meminati bahasa Indonesia dibandingkan(di bandingkan) dengan bahasa asing . Dengan kata lain, bahasa Indonesia tidak dianggap(di anggap) penting untuk dipelajari(di pelajari) dan hanya dijadikan(di jadikan) bahasa tutur yang dipelajari(di pelajari) secara alamiah karena faktor lingkungan. Demikian pula dengan sikap positif masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia yang berada di peringkat ketiga, tertinggal disbanding(di banding) bahasa asing dan bahasa daerah. Kenyataan itu menunjukkan bahwa bahasa Indonesia belum dapat menjadi lambang supremasi bahasa di tanah air sendiri. Kesan yang masih lekat dengan berbahasa Indonesia di mata masyarakat kita adalah kesan yang “alamiah-tradisional” “Alamiah-tradisional”,, karena kita mempelajari bahasa Indonesia secara natural. Sejumlah survei pendidikan menyebutkan bahwa nilai yang diraih(di raih) para pelajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak selalu mendekati sempurna. Sedangkan nilai pada mata pelajaran bahasa Inggris lebih tinggi. Kita harus menyadari bahwa bahasa Indonesia di negeri ini belum memiliki pamor untuk dijadikan(di jadikan) ikon pencitraan Negara(Negara) di internasional(Internasional).  Kita seharusnya malu jika tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, karena kita pemiliknya. Sekarang ini, kita cenderung menyepelekan dan mencampur adukannya dengan bahasa daerah, seperti mencampurnya dengan bahasa Jawa. Fenomena ini sering kali kita jumpai dalam pergaulan sehari-hari.
Berbanding terbalik dengan Negara lain diluar(di luar) sana, mereka justru bangga dan mulai mempelajari bahasa Indonesia. Contohnya Negara Vietnam yang dengan terang-terangan mendeklarasikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua mereka setelah bahasa Vietnam, dan disetarakan(di setarakan) dengan bahasa resmi lain seperti Jepang, Inggris, dan Prancis. Sementara itu di benua Afrika, Mesir tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan bahasa Indonesia. di negara yang paling pertama mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia itu baru saja dibangun(di bangun) Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini ada di Suez Canal University, dan merupakan langkah awal untuk lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
Bahasa Indonesia tenyata memiliki popularitas yang tinggi di Negara(negara-negara) asing, dan negara asing pun memiliki apresiasi yang tinggi pula terhadap bahasa resmi kita itu. Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi bahasa persatuan dalam negara Indonesia saja, namun juga berlaku untuk berbagai negara.


Sesungguhnya pemakaian bahasa asing dan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari bukanlah suatu masalah besar yang berkembang di Indonesia. Di sisi lain, ini dapat berarti Indonesia mampu melakukan akulturasi budaya yang baik di era globalisasi karena masyarakat mampu mengikuti perkembangan dunia dengan mempelajari bahasa asing namun tetap melestarikan budayanya sebagai ciri khas. Namun, ini menjadi masalah saat pemakaian Bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar ditinggalkan(di tinggalkan) oleh masyarakat Indonesia. Betapa menyedihkan melihat kenyataan bahasa Indonesia amat dijunjung(di junjung) tinggi oleh negara lain namun kurang dihargai di negara sendiri.
sumber pengecekan :