Rabu, 19 Oktober 2011

Bagaimana Pemerataan dan kualitas pendidikan di Indonesia


Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, terbukti dari data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).

Dan salah satu contoh dari sekolah gorontalo yang kekurangan dana di Kelurahan Biawao, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Gorontalo. kesulitan ruangan kelas baru. Sekolah yang didirikan tahun 2009 ini baru memiliki dua ruang kelas. Pembiayaan sekolah masih sebatas dari donatur. (Kompas).
Begitu banyak sekolah-sekolah maupun madrasah yang masih kurang kualitas pendidikannya karena kurang tepatnya aliran dana dari pemerintah bagi sekolah yang membutuhkan.

Minggu, 02 Oktober 2011

Identifikasi Masalah Sosial


Pendahuluan
Latar Belakang
Penulis ingin menceritakan tentang masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar, yaitu Jalan Rorotan yang bertempat di Jakarta utara. Kel. Rorotan, Kec. Cilincing. Banyak sekali dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh masalah-masalah sosial seperti yang akan dijelaskan oleh penulis yaitu Limbah sampah.
Rumusan Masalah
dampak negatif limbah sampah bagi lingkungan?
jenis-jenis limbah sampah?
cara mengelola limbah sampah?
Tujuan
untuk mengetahui dampak-dampak negatif limbah sampah bagi lingkungan.
Mengenal jenis-jenis limbah sampah yang ada disekitar.
Mengetahui cara mengelola dan memperbaharui limbah sampah.




 Limbah sampah di Bantargebang




Mengidentifikasi tentang masalah sosial mengenai limbah sampah.
Di daerah yang terletak di tengah-tengah hiruk pikuk kota metropolitan yg bertempat di Jalan Rorotan Jakarta utara, walaupun berwilayah padat penduduk, perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat yang tidak terkendali. Telah meningkatkan jumlah timbunan sampah yang makin menumpuk, jenis dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil tekhnlogi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi. Serta kurangnya kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bahaya atau dampak yang akan kita rasakan jika kita terus mengabaikan limbah sampah yang terus berserakan, meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan.
Di sini penulis melakukan penelitian di beberapa tempat di Rorotan tentang kesadaran masyarakat mengenai dampak negatif limbah sampah serta sarana-sarana sekitar untuk menunjang pengelolaan limbah tersebut. Ternyata dari hasil penelitian  serta pemeriksaan dibeberapa tempat, masih sangat sedikit kesadaran masyarakat mengenai dampak limbah sampah bagi lingkungan. Dan kurangnya sarana-sarana yang tersedia untuk mengelola limbah tersebut. Oleh karena itu penulis akan kembali mengingatkan atau sekedar memberikan kesadaran bagi masyarakat sekitar untuk segera aktif dan pintar mengelola limbah sampah agar bermanfaat bagi sekitar.
Berdasarkan sifat fisik dan kimianya, sampah dapat digolongkan menjadi:
·         Sampah ada yang mudah membusuk terdiri dari sampah organik (sisa sayuran,sisa daging,daun)
·         Sampah yang tidak mudah membusuk (plastik,kertas,karet,logam.dll)
·         Sampah yang berupa debu/abu
·         Sampah yang berbahaya bagi kesehatan (B3).

Untuk Pengelolaan limbah sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan,pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta samph tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya penyakit.

Cara-cara pengelolaan limbah sampah antara lain:

1.      Tingkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya limbah sampah bagi lingkungan.
2.      Membuat keputusan publik bisa melalui RT maupun RW sekitar dalam mengelola limbah sampah serta upaya pendidikan, penyuluhan, dan latihan keterampilan untuk mengelola sampah.
3.      Kurangi pemakaian Plastik dan Styrofoam.
4.      Buatlah tempat untuk penampungan sampah.
5.      Bentuklah LSM pengelolaan sampah di sekitar (lembaga Badan Masyarakat).
6.      Kordinasikan antar lembaga yang terkait dalam penanggulangan masalah lingkungan (sampah).

Demikian tulisan ini saya buat, kurang dan lebihnya saya selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kesalahan hanya milik manusia.
Wassalam.