Ga Sholat Dhuha, Gak Keren !
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
...
Siapa
yang tidak kagum saat mendengar bahwa salah satu orang terkaya di Indonesia,
ternyata seorang yang mendawamkan shalat Dhuha?
Siapa
yang tidak merasa takjub saat tahu bahwa ada seorang pengusaha hebat yang omset
nya milyaran, ternyata dia mengatakan bahwa rahasia di balik kesuksesannya
adalah dia tak pernah ketinggalan shalat
Dhuha?
Dan
siapa yang tidak tersenyum saat melihat di jejaring sosial orang-orang ramai
saling mengingatkan untuk shalat Dhuha?
Lalu
yang kini jadi pertanyaan, ada apa sih dengan shalat Dhuha? Kok sampai
segitunya?
Pepatah
mengatakan “tak kenal maka tak cinta” maka dari itu, biar saya kenalkan sedikit
tentang shalat Dhuha ini.
Apa
sih shalat Dhuha itu? ...
Kata
ustadz, Shalat Dhuha itu ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu
matahari sedang naik. Sekurang-kurangnya shalat ini dua rakaat, boleh empat
rakaat, enam rakaat, delapan rakaat, dan dua belas rakaat.
Permulaan
waktu Dhuha ini kira-kira matahari setinggi ± 7 hasta dan berakhir di waktu
matahari lingsir. Yang lebih afdhol yaitu melaksanakan pada waktu matahari naik
agak tinggi.
Shalat
Dhuha ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena merupakan shalat sunnah
yang sangat banyak fadhilahnya (keutamaannya). Sangat baik sekali kalau kita
melanggengkannya, yakni kita biasakan sehari-hari melaksanakannya.
Karena
ditinjau dari segala segi seperti memohon ampunan, mencari ketenangan hidup,
dan memohon ditambahnya rezeki kepada Allah, maka shalat Dhuha ini patut kita
langgengkan setiap hari.
Dalam
hadits dinyatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Shalat Dhuha itu
mendatangkan rezeki dan menolak kefaqiran (kemiskinan), dan tidak ada yang akan
memelihara shalat Dhuha, kecuali orang-orang yang bertaubat.”
Kabar
gembira buat kita, ternyata di beberapa sekolah, pelaksanaan shalat Dhuha ini
sudah diprogramkan menjadi salah satu kegiatan sekolah. Dan yang hebatnya lagi,
kegiatan shalat Dhuha ini bukan hanya dilaksanakan di sekolah-sekolah Islam
saja, melainkan sekolah umum pun turut serta menjadikannya sebagai kegiatan
wajib di sekolahnya.
Mereka
setengah tujuh sudah berada di sekolah, masuk lebih awal supaya bisa
melaksanakan shalat Dhuha dulu sebelum memulai kegiatan belajar di kelas.
Nah,
kita jangan sampai kalah sama anak sekolah. Apalagi kalau kita ini seorang
guru. Harus lebih baik daripada murid-murid kita. Jadi kalau muridnya dua
rakaat, kita ya .. minimal empat.
Kalau
murid empat rakaat, kita nya enam. Terus kalau murid enam, berarti kita
delapan. Kalau murid delapan rakaat, kita sepuluh tentunya. Dan kalau murid sepuluh
rakaat, mau tidak mau kita dua belas rakaat. Wah .. hebat kan. Jadi saling
berlomba dalam kebaikan.
Nah
.. Terus bagaimana kalau murid nya shalat dua belas rakaat? Ya, kita shalatnya
mesti tetap lebih hebat daripada murid. Shalatnya diperpanjang, biar lebih
khusyuk. Terus kalau murid memperpanjang shalatnya juga, bagaimana? Tegur sama
kita, shalat nya jangan lama-lama, masuk kelas sana belajar. Hehe …
Semoga
Allah swt. memberikan taufiq dan hidayah-Nya agar kita bisa mengamalkan shalat
Dhuha ini.
Wallahu’alam
bishshawab, ..
BY
MAS WID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar