Seiring dengan maju nya perkembangan jaman(zaman), banyak
masyarakat Indonesia yang kurang meminati bahasa Indonesia dibandingkan(di
bandingkan) dengan bahasa asing . Dengan kata lain, bahasa Indonesia tidak dianggap(di
anggap) penting untuk dipelajari(di pelajari) dan hanya dijadikan(di
jadikan) bahasa tutur yang dipelajari(di pelajari) secara alamiah karena
faktor lingkungan. Demikian pula dengan sikap positif masyarakat Indonesia
terhadap bahasa Indonesia yang berada di peringkat ketiga, tertinggal disbanding(di
banding) bahasa asing dan bahasa daerah. Kenyataan itu menunjukkan bahwa bahasa
Indonesia belum dapat menjadi lambang supremasi bahasa di tanah air sendiri.
Kesan yang masih lekat dengan berbahasa Indonesia di mata masyarakat kita
adalah kesan yang “alamiah-tradisional” “Alamiah-tradisional”,,
karena kita mempelajari bahasa Indonesia secara natural. Sejumlah survei
pendidikan menyebutkan bahwa nilai yang diraih(di raih) para pelajar
pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak selalu mendekati sempurna. Sedangkan
nilai pada mata pelajaran bahasa Inggris lebih tinggi. Kita harus menyadari
bahwa bahasa Indonesia di negeri ini belum memiliki pamor untuk dijadikan(di
jadikan) ikon pencitraan Negara(Negara) di internasional(Internasional).
Kita seharusnya malu jika tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik,
karena kita pemiliknya. Sekarang ini, kita cenderung menyepelekan dan mencampur
adukannya dengan bahasa daerah, seperti mencampurnya dengan bahasa Jawa.
Fenomena ini sering kali kita jumpai dalam pergaulan sehari-hari.
Berbanding terbalik dengan Negara lain diluar(di luar)
sana, mereka justru bangga dan mulai mempelajari bahasa Indonesia. Contohnya
Negara Vietnam yang dengan terang-terangan mendeklarasikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi kedua mereka setelah bahasa Vietnam, dan disetarakan(di
setarakan) dengan bahasa resmi lain seperti Jepang, Inggris, dan Prancis.
Sementara itu di benua Afrika, Mesir tercatat sebagai negara yang paling utama
mengembangkan bahasa Indonesia. di negara yang paling pertama mengakui
kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia itu baru saja dibangun(di bangun)
Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini ada di Suez Canal University, dan
merupakan langkah awal untuk lebih mendalami Indonesia dari semua aspek,
mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
Bahasa Indonesia tenyata memiliki popularitas yang tinggi di Negara(negara-negara)
asing, dan negara asing pun memiliki apresiasi yang tinggi pula terhadap bahasa
resmi kita itu. Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi bahasa persatuan dalam negara
Indonesia saja, namun juga berlaku untuk berbagai negara.
Sesungguhnya pemakaian bahasa asing dan bahasa daerah dalam
kehidupan sehari-hari bukanlah suatu masalah besar yang berkembang di
Indonesia. Di sisi lain, ini dapat berarti Indonesia mampu melakukan akulturasi
budaya yang baik di era globalisasi karena masyarakat mampu mengikuti
perkembangan dunia dengan mempelajari bahasa asing namun tetap melestarikan
budayanya sebagai ciri khas. Namun, ini menjadi masalah saat pemakaian Bahasa
Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar ditinggalkan(di tinggalkan)
oleh masyarakat Indonesia. Betapa menyedihkan melihat kenyataan bahasa
Indonesia amat dijunjung(di junjung) tinggi oleh negara lain namun
kurang dihargai di negara sendiri.
sumber pengecekan :